Langsung ke konten utama

BNI Investor Daily Summit 2024: Rektor Binus University Jadi Pembicara?!

Sumber: Dokumen Pribadi

Pada tanggal 8 Oktober 2024 saya diinstruksikan untuk mengikuti sebuah acara di JCC Senayan yang di mana acara tersebut bekerja sama dengan Binus University. Awalnya saya bertanya-tanya acara seperti apakah ini? Karena dress code yang harus kami pakai adalah batik, bahkan sesampainya di tempat saya melihat orang-orang terlihat sangat formal sekali. Ketika saya mulai masuk ke dalam, saya menyadari bahwa ini adalah acara seminar dengan pembicara dari orang-orang hebat di bidangnya yang dapat memberikan pengaruh untuk orang lain. Lalu, saat itu saya dan teman-teman saya mengira kami akan langsung memasuki ruangan untuk mengikuti seminar. Ternyata, tidak seperti yang kami pikirkan. Kami justru diarahkan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum memulai acara. Setelah makan siang, baru kami diarahkan untuk masuk ke dalam sebuah ruangan yang di mana terdapat tiga ruangan, dan kami diberikan kebebasan untuk memilih ingin masuk ke ruangan yang mana. Di setiap ruangan membahas topik yang berbeda-beda dengan pembicara yang juga pastinya berbeda. Saya memasuki ruangan kedua dan langsung mengikuti dua sesi di ruangan tersebut.

Sumber: Dokumen Pribadi

Di sesi pertama, seminar yang saya ikuti memiliki topik “The Future of Mining: Driving Efficiency and Sustainability through Technology”. Terdapat tiga pembicara hebat, yaitu Rachmat Makkasau, Chairman Indonesia Mining Association, Tony Wenas, President Director PT Freeport Indonesia, dan Kartika Hendrawan, Chief Financial Officer PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. Seminar tersebut membahas tentang perkembangan tambang di masa depan dan keberlanjutannya melalui teknologi. Salah satu pertanyaan yang menarik bagi saya ketika moderator bertanya kepada Bapak Rachmat Makkasau “apakah perusahaan tambang di indonesia sudah menerapkan yang namanya teknologi? Sejauh mana penggunaan teknologi bagi perusahaan tambang?” Menurut Pak Rachmat, kesadaran penggunaan teknologi sebenarnya adalah sesuatu yang harus dilakukan perusahaan tambang demi masa depan perusahaan tambang. Kita tidak dapat menutup diri dan memang dengan penggunaan teknologi yang baik dan tepat menjadi salah satu cara untuk mengurangi pengeluaran biaya dan meningkatkan atau mengoptimalkan operasi tambang. Jangan lupa kalau kita berbicara tentang sustainability tambang untuk beberapa komunitas, dengan dapat mengoperasikan tambang dengan jauh lebih murah artinya cadangan yang ada dapat dikelola lebih banyak lagi. Intinya, menurunkan biaya adalah salah satu target yang harus dilakukan tanpa melihat tenaga komunitas nanti yang lebih baik. Perusahaan tambang cenderung tetap harus menurunkan biaya karena hubungannya nanti pada cadangan tambang itu sendiri yang dapat dikelola lebih baik lagi.
Sumber: Dokumen Pribadi


Di sesi kedua, akhirnya pembicara yang saya tunggu-tunggu datang datang dan naik ke panggung. Pembicara tersebut adalah Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA selaku Rector Binus University. Selain Ibu Nelly, ada juga Letjen TNI (Purn) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D. selaku Rector The Republic of Indonesia Defense University, dan Aloysius Budi Santoso selaku Chief Corporate Human Capital Development, Astra. Seminar di sesi kedua ini, memiliki topik “The Future of Indonesia’s Human Capital: Opportunities & Obstacles”. Pembahasan yang dibicarakan seputar masa depan sumber daya manusia dengan adanya AI. Ada salah satu pertanyaan yang diberikan kepada Ibu Nelly yang menarik perhatian saya karena jawaban yang dilontarkan. Pertanyaannya “apakah ada persiapan ataupun mungkin ada jurusan tambahan atau memang dari dulu fokus Binus adalah komputer dan AI? Ibu Nelly menjawab “kita memang menyadari saat ini di mana-mana dan banyak sekali pertumbuhan aplikasi AI yang sangat eksponensial. Oleh karena itu, untuk seluruh mahasiswa apapun jurusannya nanti akan mendapatkan mata kuliah fundamental dari AI itu sendiri. Sama seperti dulu waktu Binus kuatnya di IT, seluruh mahasiswa apapun jurusannya akan mendapatkan dasar dari pengenalan komputer. Kalau sekarang mahasiswa akan mendapatkan dasar dari AI sehingga mereka dapat memanfaatkan dan menguasai AI bukan dikuasai oleh AI. Di akhir sesi, Ibu Nelly menyampaikan bahwa kita perlu bekerja sama antara perguruan tinggi dengan pemerintah beserta sumber daya manusianya agar kedepannya dapat lebih baik. Lalu, selesai mengikuti sesi, kami bertemu dengan Ibu Nelly dan berfoto bersama.


Mengikuti acara BNI Investor Daily Summit 2024 membuat saya mendapat pengalaman dan pengetahuan baru tentang pertambangan di Indonesia dan sumber daya manusia di era sekarang. Pembahasannya yang menarik dan langsung dibawakan oleh pembicara yang hebat di bidangnya menurut saya hal yang sangat baik, karena saya jadi merasa topik yang dibahas memang berhubungan dengan pembicara dan terlihat semua pembicara benar-benar menguasai apa yang mereka sampaikan. 


Penulis: Rafaela Rachel


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Radio vs Podcast: Kini Podcast Menggantikan Radio?!

  Di era digital seperti sekarang, benarkah podcast menggantikan radio? Sumber: Podcasts vs Radio: similitudes y diferencias - Enfoque Producciones Sewaktu zaman periode Orde Baru di Indonesia radio telah menjadi salah satu media utama dan sumber informasi bagi masyarakat. Tidak hanya sebagai media informasi, radio juga digunakan sebagai media hiburan dan pendidikan. Pada awalnya, radio menggunakan teknologi analog untuk mentransmisikan sinyal suara melalui gelombang radio. Setelah radio analog, radio menggunakan Modulasi Amplitudo (AM) dan Modulasi Frekuensi (FM) untuk mentransmisikan suara. Pada tahun 1970-an, radio satelit mulai berkembang dan menjadi media komunikasi yang paling populer. Di tahun ini juga, stasiun radio swasta mulai bermunculan, terus berkembang sampai akhirnya muncul satu stasiun radio yang paling terkenal sampai sekarang yaitu Radio Prambors. Prambors berdiri pada tahun 1971 yang fokusnya pada penyiaran musik-musik baru kepada pendengar. Setelah hadirnya Pram...